Pasca operasi bibir sumbing, setelah dibuka jahitannya pasien akan menjalani terapi wicara agar bicaranya menjadi jelas dan lebih baik.

Banyak pasien yang datang mohon bantuan dari luar pulau Jawa. (Tampak dibawah ini adalah seorang pasien dari Pulau Buton setelah menjalani operasi)

Anak-anak dengan penyakit hydrocephalus dan hemangioma seperti foto dibawah ini yang sangat memerlukan bantuan operasi.

Gadis dibawah ini  mempunyai cacat noma, sampai sekarang sudah menjalani 7 kali operasi. Kami  telah mengeluarkan biaya ± Rp. 100.000.000,-  dengan bantuan kami, pasien sudah dapat membaca dan menulis serta mempunyai ijazah  kursus  menjahit. Sekarang sudah berkeluarga dan bekerja   sehingga mampu menghidupi keluarganya sendiri. Pada awal bulan Mei 2014 seorang anak perempuan penyandang cacat noma + bibir sumbing berusia 3 …

Pada awal Mei 2014 datang pasien laki-laki yang berumur 2 tahun dengan penyakit meningocele (foto dibawah) memohon bantuan operasi karena keluarganya tidak mampu membiayai operasi di rumah sakit. Perkiraan biaya operasi ± Rp. 15.000.000,- Anak dengan penyakit meningocele defek dinasofrontal, telah  menjalani 3 x operasi dengan total biaya sebesar Rp. 41.366.273,-

Anak dengan penyakit atresia ani (tidak punya lobang anus) telah menjalani 3 kali operasi dengan hasil baik, total biaya sebesar Rp. 37.000.000,-

NOPEMBER 2014       Seorang anak laki2 berusia 10 tahun yang menderita bibir sumbing, dengan biaya operasi  Rp. 5.000.000,- Anda dapat melihat hasilnya setelah pasien menjalani operasi.

Pasien dibawah ini adalah anak dengan kaki   bengkok (CTEV) setelah menjalani operasi dan  dilakukan fisioterapi serta latihan dengan tekun mereka dapat berjalan dengan normal. Biaya operasi + sepatu khusus sebesar Rp. 17.500.000,-

Berkebun dengan  menaman sayuran dan buah2an dikebun yang berada di kompleks yayasan untuk dikonsumsi sendiri sebagai sumber vitamin dan sebagian dijual sebagai sumber penghasilan untuk menambah dana. Beternak kambing dari hasil penggalangan dana “KACA MATA” Band anak-anak panti asuhan “Wisma Pius” untuk dikembang-biakkan.

Selama menjalani perawatan di yayasan, sebelum dilakukan operasi maupun pasca operasi para pasien diberi pelatihan bermacam-macam ketrampilan sesuai dengan bakat masing-masing a.l : ketrampilan kayu, menjahit, membuat lilin,  sablon, membuat pernak-pernik, hiasan natal, membuat tas, taplak meja, sarung bantal dll. Ada beberapa pasien karena ketekunan dan punya kemauan untuk maju, dikursuskan ketrampilan menjahit, montir mobil, komputer,   elektonik, setir mobil dll …